#Day18 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Kakak-Adik
Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Saya seorang
kakak dari dua orang adik. Adik pertama saya adalah Mochammad Nesfu Wahidiea Noor
lahir pada tanggal 19 Februari 1992 yang saat ini sedang kuliah di Stikes
Aisyiah Yogyakarta prodi Fisioterapi. Saya dan Ipu, begitu panggilan akrab dia,
saling bergerilya dalam memperebutkan perhatian Mama dan Papa. Pada akhirnya,
saya lebih dekat dengan mama dan Ipu lebih dekat dengan papa. Namun tidak
jarang kami melakukan gencatan senjata untuk mencapai satu tujuan yang sama.
Ipu memang memiliki postur tubuh yang lebih besar daripada saya, sehingga
setiap orang yang tidak mengenal kami, menganggap saya adalah adik dari Ipu.
Mungkin juga karena wajah saya yang baby face alias awet muda (Hanya Selingan
Canda. Hehehe). Kami tidak memiliki waktu bersama yang banyak saat SMP dan SMA
karena saya selalu sekolah di luar kota dan pulau sedangkan Ipu lebih banyak
menghabiskan waktunya di kota kelahiran kami. Dan ketika saya sudah
menyelesaikan studi S1 Psikologi di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,
saya memutuskan untuk pulang ke Kalimantan Selatan, bekerja dan meniti karir di
sana. Sekarang giliran Ipu yang pergi dari Kota Hutan dan Tambang untuk kuliah
di Yogyakarta. Kami pun bertukar dimensi, lagi.
Adik kedua saya adalah Desi Rahma Aulia. Seorang gadis kecil
kelahiran 28 Desember 2004 yang saat ini sedang duduk di bangku kelas 4 Sekolah
Dasar Negeri Kota Kandangan 1. Desi adalah panggilannya sehari-hari. Dia seorang
gadis jangkung untuk ukuran anak seusianya, 9 tahun. Bahkan Desi merupakan anak
paling tinggi di kelasnya. Mungkin karena pergaulan di lingkungan rumah banyak
anak laki-laki dan sepupu seumuran Desi juga laki-laki semua, Desi tumbuh
menjadi anak yang tomboy. Dia tidak menyukai Barbie, tidak ingin memakai
pakaian anak gadis seusianya karena dia lebih suka memakai celana jeans dan
kaos, dia juga tidak memiliki mainan yang umumnya dimiliki oleh anak perempuan
karena dia lebih memilih untuk dibelikan pistol mainan, mobil-mobilan, dan
sepeda gunung. Semenjak saya memutuskan untuk bekerja di Kalimantan Selatan
tahun 2014, saya akhirnya memiliki banyak waktu bersama Desi, dan Ipu yang
menimba ilmu di Yogyakarta meninggalkan Kalimantan Selatan sejak tahun 2013. Saya
sangat menyayangi kedua adik saya, meski kami jarang memiliki waktu bersama.
Saya berusaha untuk menjadi kakak yang baik untuk mereka meskipun kadang saya
merasa saya bukanlah seorang kakak yang baik. Dan yang saat ini bisa aku
lakukan adalah menyayangi, menjaga, melindungi dan memastikan mereka bahagia.
Salam kasih untuk para kakak dan adik di Jogja, Indonesia dan seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar