Like Us

Selasa, 25 November 2014

Bye ! Orang Asing

Dulu, kita tidak saling mengenal satu sama lain. Kita tidak pernah tahu sebelumnya bagaimana kita akan bertemu dan saling sapa. Kamu tidak berarti apa-apa untukku, pun sebaliknya. Kamu hanyalah seorang wanita seberang kampus yang bahkan tidak pernah aku bayangkan akan ku kenal. Menyadari kehadiranmu di dunia pun tidak pernah aku imajinasikan. Lalu, bagaimana mungkin aku sempat terjebak dalam bayangmu yang melekat hingga ke tulang dan menyatu dengan darahku yang mengalir ke seluruh tubuh? Hingga mempengaruhi kehidupanku seutuhnya.

Well, kita berkenalan melalui sebuah chatting di social media. Kamu memulai percakapan, menyapa hangat. Sapaan itu aku sambut dengan senyum merekah. Obrolan pun mengalir dengan santai dan dalam waktu yang singkat kamu mengajak ku untuk bertemu. Sebenarnya aku belum siap untuk bertemu, hanya saja karena paksaan kecil darimu dan kenekatanmu untuk menghampiriku di kost membuat aku membuka pintu selebar yang aku sediakan untukmu. Kita pun bertatap, mennyingkirkan komunikasi dunia maya dengan interaksi nyata. Kita membicarakan banyak hal, jalan bersama, bahkan makan malam bersama untuk pertama kalinya pukul 23.00 WIB. Ya, itu adalah waktu yang larut. Tapi tahukah kamu? Aku tidak pernah membayangkan bahwa kamulah yang kelak akan menjadi pembunuh sepi dalam waktuku sekaligus pembunuh bahagia dalam tawaku.

Aku tidak akan memaparkan bagaimana indahnya waktu 1 tahun 7 bulan kita lalui bersama. Aktivitas, canda, gelak tawa, tangis, amarah dan segudang memori antara februari 2012 sampai Agustus 2013. Aku rasa, jemariku tidak sanggup untuk menuliskannya dengan baik, air mataku tidak akan bisa aku ajak bekerjasama untuk tidak membanjiri keyboard laptop, dan tidak ada kalimat yang mampu menerjemahkan kebahagiaan saat itu. Aku pikir, cukup kita simpan saja dalam bejana kenangan dan tutup dengan rapat hingga tidak ada celah untuk cahaya masuk.

Dalam tulisan ini, aku hanya ingin mengutuk diriku sendiri. Aku ingin melampiaskan kebodohanku atas akhir cerita kita. Bagaimana mungkin, kamu yang tidak pernah ku kenal menjadi seseorang yang mampu meluluh lantakkan hati, dengan sikap akhir dan keputusanmu yang mencabik seluruh rasa yang aku punya? Kamu pergi tanpa satu kata pun yang menjadi alasan akhir hubungan kita. Aku terjebak dalam perangkap kebingungan yang kamu buat. Aku terpaku pada pijakan masa lalu tanpa bisa bergerak sedikitpun. Kamu hilang meninggalkan janji-janji manis yang selalu aku yakini itu adalah sajak hati. Kini, kamu hanyalah orang asing yang sempat singgah, dan tidak akan pernah kembali sebagai apapun. Kamu memutuskan semua bentuk komunikasi antara kita. Dan kenapa kamu sempat datang dan pergi sesuka hati kamu setelah memutuskan untuk pergi dari hidupku?

Senin, 10 November 2014

Ayahku Pahlawanku

#Day21 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Hero !

Hero, atau pahlawan. Siapa saja sih yang disebut pahlawan? Mungkin ada yang menyebut para pejuang kemerdekaan, tokoh fiksi dalam sebuah cerita atau naskah, atau seseorang yang telah berjasa untuk bangsa, negara dan agama disebut pahlawan. Tanpa mengerecutkan arti dari pahlawan tapi bagiku, ayahku adalah pahlawanku. Setiap anak pasti memiliki sosok yang disebut ayah. Bagaimana mungkin ada seorang anak tanpa peran ayah? Kecuali kelahiran Nabi Isa.

Ayahku banyak berkorban pada setiap kisah dalam hidupku. Ayahku sangat berperan dalam pembentukan karakterku. Ayahku juga selalu menolongku tanpa mempertimbangkan kesenangan dan keselamatannya. Ayahku lah pahlawan sesungguhnya dalam hidupku. Ayah berangkat mencari nafkah untuk kehidupan keluarga mulai adzan subuh belum berkumandang hingga pulang pada saat adzan isya selesai bergema. Ayah mengorbankan setiap inci keringat dan waktunya untuk keluarga. Bahkan, ayah lebih banyak berjasa daripada pahlawan fiksi dan pahlawan perang dalam hidupku. Walaupun tanpa mengurangi hormatku pada jasa dan tumpah darah para pejuanh.

Jumat, 07 November 2014

Hai Nesfu, Hai Desi



#Day18 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Kakak-Adik

Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Saya seorang kakak dari dua orang adik. Adik pertama saya adalah Mochammad Nesfu Wahidiea Noor lahir pada tanggal 19 Februari 1992 yang saat ini sedang kuliah di Stikes Aisyiah Yogyakarta prodi Fisioterapi. Saya dan Ipu, begitu panggilan akrab dia, saling bergerilya dalam memperebutkan perhatian Mama dan Papa. Pada akhirnya, saya lebih dekat dengan mama dan Ipu lebih dekat dengan papa. Namun tidak jarang kami melakukan gencatan senjata untuk mencapai satu tujuan yang sama. Ipu memang memiliki postur tubuh yang lebih besar daripada saya, sehingga setiap orang yang tidak mengenal kami, menganggap saya adalah adik dari Ipu. Mungkin juga karena wajah saya yang baby face alias awet muda (Hanya Selingan Canda. Hehehe). Kami tidak memiliki waktu bersama yang banyak saat SMP dan SMA karena saya selalu sekolah di luar kota dan pulau sedangkan Ipu lebih banyak menghabiskan waktunya di kota kelahiran kami. Dan ketika saya sudah menyelesaikan studi S1 Psikologi di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, saya memutuskan untuk pulang ke Kalimantan Selatan, bekerja dan meniti karir di sana. Sekarang giliran Ipu yang pergi dari Kota Hutan dan Tambang untuk kuliah di Yogyakarta. Kami pun bertukar dimensi, lagi.

Adik kedua saya adalah Desi Rahma Aulia. Seorang gadis kecil kelahiran 28 Desember 2004 yang saat ini sedang duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Kota Kandangan 1. Desi adalah panggilannya sehari-hari. Dia seorang gadis jangkung untuk ukuran anak seusianya, 9 tahun. Bahkan Desi merupakan anak paling tinggi di kelasnya. Mungkin karena pergaulan di lingkungan rumah banyak anak laki-laki dan sepupu seumuran Desi juga laki-laki semua, Desi tumbuh menjadi anak yang tomboy. Dia tidak menyukai Barbie, tidak ingin memakai pakaian anak gadis seusianya karena dia lebih suka memakai celana jeans dan kaos, dia juga tidak memiliki mainan yang umumnya dimiliki oleh anak perempuan karena dia lebih memilih untuk dibelikan pistol mainan, mobil-mobilan, dan sepeda gunung. Semenjak saya memutuskan untuk bekerja di Kalimantan Selatan tahun 2014, saya akhirnya memiliki banyak waktu bersama Desi, dan Ipu yang menimba ilmu di Yogyakarta meninggalkan Kalimantan Selatan sejak tahun 2013. Saya sangat menyayangi kedua adik saya, meski kami jarang memiliki waktu bersama. Saya berusaha untuk menjadi kakak yang baik untuk mereka meskipun kadang saya merasa saya bukanlah seorang kakak yang baik. Dan yang saat ini bisa aku lakukan adalah menyayangi, menjaga, melindungi dan memastikan mereka bahagia. Salam kasih untuk para kakak dan adik di Jogja, Indonesia dan seluruh dunia.

Kamis, 06 November 2014

Tahun Legendaris !!!

#Day17 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Childhood Memories !

Ketika aku membaca tema #SehariMenuliSatu hari ke-17 di timeline @swaragamafm tentang kenangan masa kecil, aku langsung menyandarkan tubuhku di sofa dan memenjamkan mata. Aku pun pergi ke tahun 1990an dan dalam benakku aku bergumam. Aku adalah salah satu anak paling beruntung di dunia.  Bagaimana tidak? Aku menikmati masa kecil yang sangat luar biasa dibandingkan masa kecil anak-anak zaman milineum. Pada tahun 1990an, siapa yang tidak kenal dengan Joshua dengan lagu Obok-Oboknya? Atau dengan Petualangan Sherina dan lagunya "Dia Pikir"? Jika jajan di sekolah pasti beli wafer coklat Superman, snack Fuji, Kenji, mie remeezzz dan mie Anak Mas atau ngemut permen Jagoan Neon biar lidah berwarna biru. Aku dan teman-teman sering membeli permen karet Y-O-S-A-N dan mengumpulkan bungkusnya yang berhuruf agar membentuk kata YOSAN tetapi tidak pernah ditemukan huruf N. Hahaha.

Bagaimana dengan permainannya? Kalau aku boleh bilang, sangat luar biasa ! Kenapa? Aku bermain bersama teman-teman di luar rumah, tidak takut kotor karena bercak tanah atau lumpur, dan bersahabat dengan alam. Aku sering bermain kelereng dengan berbagai variasi aturan, mengumpulkan kelereng dan kartu gambar, jika mempunyai banyak kelereng dan kartu gambar akan sangat membanggakan. Bahkan tidak jarang perkelahian antar teman terjadi, menangis, mengadu ke orang tua, bermain lagi, akrab lagi dan berantem lagi. Aku juga pernah memainkan Tamiya dan jika sore menjemput senja, maka orangtua datang ke track Tamiya untuk menjemputku. Bagaimana dengan Monopoli, Ular Tangga atau Kartu Hologram? Ah, sangat menyenangkan kalau sudah memainkannya bersama teman-teman. Pun begitu dengan permainan Dingdong yang jika ingin memainkannya harus berebut terlebih dulu dengan teman, kalau yang tajir pasti memiliki Nintendo, Sega atau Gameboy untuk memainkan Sonic dan Mario Bross. Ketika hari Minggu datang, aku sudah duduk manis di depan TV untuk menonton Ninja Hattori, Jiraiya, Ksatria Baja Hitam RX yang bisa berubah 3 wujud menjadi Bio, Robo dan RX dengan pedang mataharinya. Tidak lengkap rasanya jika aku tidak membeli sepatu sekolah yang di belakangnya ada lampu menyala dan jam G-Shock yang lampunya juga bisa hidup dengan gambar lumba-lumba disertai bunyi yang membuatku merasa bisa berubah menjadi Power Ranger. Dan waktu itu, siapa sih yang tidak mengenal Pulpen Narkoba yang sangat wangi? Well, aku pun tersentak karena ingat harus menuliskannya di Blog. Aku sumringah, senyum-senyum sendiri dan menyadari bahwa masa kecilku sungguh sangat indah. Juga kalian anak-anak yang pernah menikmati makanan ringan dan permainan legendaris tahun 90an, bersyukurlah karena masa kecil kita tidak terenggut oleh digitalisasi. Terima Kasih untuk Swaragama FM untuk tema hari ini yang juga sangat LUAR BIASA !!!

Rabu, 05 November 2014

Siklus Tanpa Putus

#Day16 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Perjalanan !

Menangis, ya, menangis
Tubuh mungil yang tidak tersentuh dosa itu menangis.
Tertawa, ya, tertawa
Laki-laki dan wanita dewasa itu komat kamit mengucap syukur.
Mereka asuh penuh cinta kasih
Mereka didik sangat baik
Mereka ajar dengan benar
Mereka bersama, mereka bahagia
Dan seiring waktu berjalan cepat

Menangis, ya, menangis
Mereka memberi restu, kelak membina alur hidup
Tertawa, ya, tertawa
Tubuh mungil menjadi dewasa, memilih pasangan hidup berpisah dengan laki-laki dan wanita terhormat
Mereka bangun rumah tangga
Mereka bernaung satu atap dari atap lainnya
Mereka hidup bersama tangisan kecil pelipur lara
Mereka mendapat giliran, akan menjalani sirkulasi alur kehidupan
Dan dari tangis menjadi tawa, pun berbalik kembali. Siklus tanpa putus.

Selasa, 04 November 2014

Memandang Dunia

#Day15 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Mata !

Ada seorang gadis buta yang sangat membenci dirinya sendiri. Ia bahkan membenci kedua orang tuanya, tetangga dan orang-orang yang ia kenal kecuali kekasihnya. Sang kekasih selalu setia menemani si gadis, menyanyikan lagu-lagu penghibur lara. Si gadis ingin sang kekasih mengikat janji agar selalu ada untuknya. Ia selalu mengeluh tentang kegelapan dalam pandangannya terhadap dunia hingga sang kekasih berjanji bahwa si gadis akan dapat melihat warna warni dunia kelak. Sang kekasih tidak kuasa menahan kesedihan karna keluh kesah si gadis hingga ia merelakan kedua matanya untuk si gadis. Operasi dilakukan dan berhasil. Si gadis dapat melihat keindahan dunia dan betapa kagetnya ia ketika melihat orang yang dianggapnya kekasih ternyata buta. Ia tidak habis pikir telah mengencani seorang tuna netra, pikirnya. Ia pun mencampakkan sang kekasih.

Lihat, begitulah dunia ini berjalan. Mungkin kisah di atas sudah banyak yang mengetahuinya tetapi apakah itu hanya sebuah alur cerita biasa? Manusia dapat berubah begitu cepat ketika melihat sesuatu dari sudut pandangan yang berbeda. Pada awalnya melihat kebaikan, tetapi di akhir perkara malah melihat keburukan. Manusia melihat sesuatu dari wujud yang tampak, tidak melihat keseluruhan inti sebuah perkara yang menghilangkan esensi sebuah kebenaran. Belajarlah untuk melihat dunia dari berbagai perspektif agar kita bijaksana. Belajarlah untuk memandang masalah sebagai langkah awal kesuksesan.

Senin, 03 November 2014

Kamarku Surgaku, Kamarku Duniaku

#Day14 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Kamar !

Kamarku Surgaku
Mungkin kalimat tersebut cukup mewakili kiasan untuk menggambarkan kebahagiaanku di banyak waktu. Seperti halnya surga yang indah, kamarku adalah bagian terbaik dari seluruh ruang di dalam rumah. Seperti halnya surga yang diidamkan semua umat, kamarku adalah ruang imajinasi untuk menghabiskan banyak kesempatan. Karna jika kalian berada di dalam kamarku, kalian akan menemukan keindahan, kedamaian dan kebahagiaan untuk setiap aktivitas yang dilakukan.

Kamarku duniaku
Aku sanggup menghabiskan banyak waktu dan kegiatan di dalam kamar. Aku bisa menjadi penyanyi terkenal dalam ruang 4x4, tokoh penting yang berpidato lantang di atas bangku belajar, seorang model fashion di depan sebuah cermin tua, penjelajah dunia dalam satu klik, kadang aku juga menjadi pemalas yang bahkan tidak sanggup mematikan dering alarm jam beker. Ya, itulah duniaku, seorang imajinier yang dapat melakukan banyak hal di dalam sebuah kamar. Aku tumbuh besar menyaksikan dunia di dalam kamarku. Jika kalian sempat, berkunjunglah ...

Minggu, 02 November 2014

Jangan Sampai Meleleh !

#Day13 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Es Krim

Masa pendekatan itu sangat menyenangkan. Penuh dengan variasi rasa. Mulai dari bahagia jika mendapat respon positif, cemburu jika gebetan jalan bersama orang lain, gelisah jika pesan tidak dibalas atau telepon tidak diangkat, bahkan bisa sangat menyedihkan jika usaha pendekatan selama ini hanya berujung “kamu terlalu baik buat aku” atau “aku mau fokus belajar dulu” dan jawaban absurd lainnya. Well, bahagia dan sedih itu adalah resiko yang harus siap diterima.

Pun seperti halnya es krim. Ia memiliki banyak varian rasa layaknya masa pendekatan. Jika tidak bertindak cepat, maka perasaan yang dimiliki saat ini akan meleleh karena panasnya persaingan. Bahkan bisa jadi seorang teman dekat menikung dari belakang, menyambut manisnya perasaan gebetan untuk diakuisisi. Mengambil langkah cepat sebelum perasaan gebetan mencair. Jika kamu ingin menikmati manis dan lezatnya masa pendekatan, segeralah “menyantapnya” jangan membiarkannya mengambang di atas ketidakpastian sebelum penyesalan datang karena melihat perasaan itu mencair sebelum sempat dinikmati.

Sabtu, 01 November 2014

Senyum di Teras Rumah

#Day12 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Senyum

Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak masih Sekolah Dasar, aku sudah terbiasa hidup terpisah dari ayah dan ibu. Aku bersekolah, dan kedua orang tua ku bekerja. Ayahku bekerja sebagai pedagang, berangkat menjajakan dagangan sebelum adzan subuh memanggil dan pulang ketika aku sudah terlelap. Ibu adalah sosok guru yang kuat, ibu pulang seminggu seminggu sekali karena sekolah tempat ibu mengajar terletak di seberang daratan kotaku, Kandangan, salah satu kota di Kalimantan Selatan. Aku menjadi mandiri. Aku pernah tinggal bersama nenek, paman, bahkan aku lebih sering tinggal sendiri baik di asrama sewaktu SMP dan menyewa kos seorang diri sejak SMA hingga kuliah di Yogyakarta.

Waktu bersama ayah dan ibu sangat jarang aku dapatkan. Semakin aku dewasa, semakin jarang pula waktu bercengkrama bersama. Dari seminggu sekali menjadi setahun sekali. Tetapi kekosongan itu dapat terhapus dalam satu hari yang aku selalu nanti, yaitu ketika jadwal kepulanganku tiba. Aku selalu menantikan raut wajah ayah dan ibu yang menungguku di teras rumah. Tubuh yang semakin tua dan uban yang mulai tumbuh di antara rambut mereka. Aku selalu berdebar menanti momen itu. Momen saat aku melihat guratan senyum di bibir ayah dan ibu, merekah sangat indah yang bahkan membuatku meneteskan air mata. Selalu. Peluk dan cium ayah ibu membuat jiwa ini berbunga, raga ini semakin tegar dan lihatlah, senyum mereka tetap sama, menebarkan senyum penuh kasih sayang. Kebahagiaan menyelimuti kekosongan waktu yang terlewatkan tanpa kehadiran ayah dan ibu di sisiku. Ya, aku selalu menanti waktu kepulanganku ke rumah, untuk melihat senyum indah mereka di teras rumah.