Like Us

Jumat, 31 Oktober 2014

Satu Jam Saja

#Day11 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Ayah ! 

Ada seorang laki-laki yang bekerja seharian hingga pulang larut malam. Dia memiliki seorang anak yang berumur 5 tahun. Suatu ketika si anak menunggu kepulangan laki-laki tersebut, yaitu sang ayah, kemudian terjadilah perbincangan singkat.
Anak : ayah, boleh aku bertanya sesuatu?
Ayah : ya, apa itu nak?
Anak : ayah, berapa rupiah yang ayah dapatkan dalam 1 jam bekerja?
Ayah : nak, itu bukan sesuatu yang harus kamu ketahui.
Anak : tolong beritahu aku ayah.
Ayah : 200.000 perjam nak
Anak : ayah, bolehkah aku meminjam 100.000 saja?

Mendengar perkataan si anak, sang ayah pun langsung naik pitam dan menyuruh si anak untuk segera masuk ke kamar. Si anak langsung pergi ke kamarnya dan menutup pintu kamar. Selang beberapa menit, sang ayah menjadi tenang dan pergi ke kamar anaknya, lalu berkata ...
Ayah : maafin ayah nak sudah terlalu keras terhadapmu. Ini ambilillah 100.000.
Si anak pun tersenyum lebar, dan berkata "ooohhh terima kasih banyak ayah".
Lalu si anak mengambil beberapa lembar uang di bawah bantal tidurnya yang telah dia tabung hari demi hari dari uang saku sekolahnya, dia menghitungnya dan berkata ...
"Ayah, sekarang aku punya 200.000. Bisakah aku membeli 1 jam saja dari waktumu bekerja? Aku harap ayah bisa pulang 1 jam lebih awal besok. Aku ingin makan malam bersama ayah".


Tulisan ini merupakan kisah yang aku tulis sendiri pada hari Senin, 13 Oktober 2014

Kamis, 30 Oktober 2014

Kisah Ahli Ibadah dan Laki-laki Pembawa Lentera

#Day10 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Lampu, Dia Yang Menerangi Pikiranmu !


Suatu waktu ada seorang ahli ibadah yang sedang bersiap-siap ingin pergi ke tempat ibadah. Ia mandi, menggunakan pakaian terbaik, memakai wewangian dan bersiap untuk berangkat. Di tengah perjalanan yang gelap, dia terpeleset dan jatuh ke dalam got. Pakaiannya kotor dan badannya bau. Kemudian dia pulang ke rumah. Sesampai di rumah, ia kembali mandi, menggunakan pakaian terbaik lainnya, memakai wewangian dan melangkah rapi menuju tempat ibadahnya. Di tengah perjalanannya yang gelap itu pula, ia jatuh kembali ke dalam got. Pakaiannya kotor dan badannya pun kembali bau. Dia segera bangkit dan berjalan kembali menuju rumah.

Sesampai di rumahnya lagi, ia mandi untuk ketiga kalinya, juga menggunakan pakaian terbaiknya lagi, lalu menyemprotkan wewangian ke tubuh dan pakaiannya. Ia pun sudah siap kembali menuju tempat ibadahnya. Di lokasi jalan gelap yang membuatnya jatuh dua kali tersebut telah berdiri seorang laki-laki yang memegang sebuah lentera. Laki-laki tersebut menawarkan dirinya untuk menemani si ahli ibadah untuk pergi ke tempat ibadah. Ahli ibadah pun mengangguk dan dengan senang hati diantar oleh laki-laki tersebut. Ketika sampai di depan pintu tempat ibadah, laki-laki tersebut tidak mau diajak masuk untuk ikut beribadah. Ahli ibadah itu pun bertanya "Mengapa kamu tidak mau masuk dan beribadah?" Dan laki-laki itu menjawab "Wahai ahli ibadah, sesungguhnya aku ini adalah setan. Pada perjalananmu yang pertama, aku mendorongmu sehingga kamu terjauh. Tetapi kamu tidak mengurungkan niatmu untuk pergi ke tempat ibadah. Lalu Tuhanmu pun menghapuskan seluruh dosa-dosamu. Dan pada perjalananmu yang kedua, aku kembali mendorongmu hingga terjatuh, dan kamu masih bersikukuh untuk pergi ke tempat ibadah sehingga Tuhanmu menghapus seluruh dosa orang-orang yang ada di rumahmu. Di perjalanan ketiga mu, aku membawa lentera ini agar kamu sampai ke tempat ibadah dengan selamat karena jika aku atau teman-temanku mendorong kamu lagi dan kamu tidak mengurungkan niatmu untuk pergi ke tempat ibadah, maka Tuhanmu akan mengampuni dosa seluruh warga desa ini dan kami tidak ingin itu terjadi".

Rabu, 29 Oktober 2014

Kesatuan Musik dan Hidup

#Day9 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Musik, Cerita Tentang Lagu Yang Jadi Soundtrack Hidupmu

Hidup ini sangat berwarna. Kadang dipenuhi gelak tawa, namun kadang juga disisipi uraian air mata. Hidup ini indah jika kita tau bagaimana caranya. Kadang membutuhkan perjuangan yang berat, namun kadang juga hanya memerlukan sedikit keberuntungan. Hidup ini memiliki jalan cerita yang beragam, tidak mampu diprediksi manusia.

Pun begitu dengan alunan nada yang berpadu dengan suara-suara indah, yang biasa kita sebut dengan musik. Musik memiliki banyak warna. Ia mampu memberikan ruang bahagia bagi jiwa yang rapuh. Ia juga sanggup menyentuh hati yang keras. Musik memiliki alur lirik yang memberikan dampak luar biasa dan tidak bisa diprediksi bagaimana pendengarnya bereaksi. Musik dan hidup adalah kesatuan, saat ini, yang saling mengisi satu sama lain. Musik dapat menghidupkan semangat yang lemah dan hidup tanpa musik tidak akan pernah indah


Special Credits to :
Terima kasih teruntuk Swaragama FM 101.7 karena telah memberikan banyak semangat dan inspirasi kepada kami, seluruh akademia penikmat musik dengan penyiaran lagu-lagunya yang luar biasa. Sukses selalu dan makin jaya, Swaragama FM !!! The Soundtrack of Our Life :) :* *hug and kiss*


Special Bonus
Udin : Pri, gue punya tebakan nih
Sapri : Apaan din?
Udin : Suara, suara apa yang paling ngangenin?
Sapri : Suara bini di rumah din
Udin : Tettt toootttt, salah pri
Sapri : Trus apaan?
Udin : Suaragama FM donkz
Sapri : pake W kali din ah

Sapri : Gue juga punya tebakan nih din, dia cantik kayak bidadari, kalo bicara itu nyejukin hati, dan dia selalu ada di pulau mimpi. Siapa hayooo
Udin : ah itu sih Falafu kan, apaan itu pulau mimpi, dreamland keleeeeesss pri.
Sapri : ya kali din kamu gak tau bahasa inggris gitu
Udin : Gini-gini kan gue rajin belajar bahasa inggris di Swaragama FM bareng Karlina Kuning kali din

Lalu keduanya pun berpelukan ...

Selasa, 28 Oktober 2014

Cukup Dirasa

#Day8 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Angin, Keberadaan Dalam Ketidakmampuanmu Melihatnya
 
Ia tidak terlihat oleh indera mata manusia, tetapi ia dapat dirasakan oleh panca indera lainnya. Ia tidak menuntut atas kebaikan yang diberikannya untuk manusia. Ia hidup dengan hakikatnya sebagai salah satu unsur kehidupan manusia. Ia tidak pilih kasih, siapapun bisa menikmatinya. Namun jangan keliru, ia juga bisa memberikan manusia kemalangan. Itulah angin.

Begitu pula dengan cinta. Ia memiliki filosofi seperti angin. Ia mampu memberikan manusia kebahagiaan tetapi juga memiliki resiko yang dapat membuat hidup manusia menjadi malang. Cinta tidak dapat dilihat oleh panca indera namun ia bisa dirasakan oleh indera lainnya. Ia hadir kepada siapa saja, tidak terbatas apapun. Cinta pun memiliki hakikatnya, dapatkah kita menghargainya?

ANGIN : Keberadaan Dalam Ketidakmampuanmu Melihatnya 

Senin, 27 Oktober 2014

HAPPY NATIONAL BLOGGER'S DAY

HARI PARA BLOGGER NASIONAL !!!

Yeeeeeeee, hari ini, tanggal 27 Oktober 2014 adalah harinya para blogger. Kok bisa sih?
Ada yang tau gak gimana sejarah jadi ditetapkannya hari blogger itu tanggal 27 Oktober?
Nah, aku mau mengutip nih sejarahnya di bawah ini yang aku sedot dari detikinet.com

Ceikiiiddooooooottttt mameeen :

"Jakarta - Selain akan mempunyai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) baru, hari ini, Senin (27/10/2014), Indonesia juga mempunyai peristiwa yang tak kalah penting. Hari Blogger Nasional.

Bila menelisik ke belakang, peringatan Hari Blogger pertama kali dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan informatika (Menkominfo) yang menjabat kala itu, Mohammad Nuh, ketika hadir dalam Pesta Blogger 2007.

Pesta Blogger yang berlangsung di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Sabtu 27 Oktober 2007 silam itu awalnya digelar sebagai ajang kopi darat (kopdar) blogger nasional untuk pertama kalinya.

Tanpa ada yang menduga sebelumnya, Mohammad Nuh yang hadir memberikan pembukaan secara spontan mengukuhkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional.

"Hari ini saya nyatakan sebagai Hari Blogger Nasional!" kata Nuh ketika pembukaan Pesta Blogger pertama kali.

"

Yosh, itu dia sekilas berita tentang hari blogger yang jatuh hari Senin ini. So, jangan pernah berhenti menulis, blogger ini hanya salah satu media penyalur kegiatan tulis menulis. Sebenarnya banyak media lain yang bisa digunakan, semua tergantung kesukaan dan minat masing-masing aja sih.

Semangatttt!!!!

Surat Pertemuan

#Day7 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Home, Is Where The Heart Lives

SURAT PERTEMUAN
Kepada : Manusia
Tentang : Pertemuan

Dear, manusia
Dengan surat ini, aku hanya ingin mengingatkan tentang pertemuan kita. Sebuah janji yang cepat atau lambat kalian penuhi. Aku heran, bagaimana kalian bisa melupakanku dengan mudah. Kalian hanya ingat dengan kebutuhan nafsu sehingga melupakanku. Padahal, kelak akulah yang akan menjadi teman setiamu, ketika manusia lainnya berdiri di atasmu. Menatap sayu ke dalam kegelapan dan kelembaban. Akulah tempat peristirahatan terakhirmu ketika jiwamu sudah diambil Sang Pencipta, jadi kenapa kalian masih saja lupa denganku?


Salam penuh kerinduan

Minggu, 26 Oktober 2014

Terlampau Jauh

#Day6 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Perahu, Berlayar Hingga Jauh !

Aku adalah seorang mahasiswa salah satu universitas ternama di Yogyakarta. Aku seorang perantau dari sebuah desa di Utara Indonesia. Aku didik dengan budaya ala desa pada umumnya, penuh tata krama sosial dan menghargai norma agama. Aku meninggalkan rumah, jauh dari kedua orangtua untuk menjadi anak yang membanggakan. Berharap dapat membawa kebahagiaan untik mereka.

Tapi inilah kisahku. Aku terjerumus ke dunia malam, aku mulai mengenal minuman keras dan narkoba. Aku kehilangan sisi agamis sehingga lari ke dalam kemaksiatan. Aku berpindah dari satu pintu kamar hotel ke pintu lainnya, menjadi selimut bagi wanita paruh baya yang kehilangan gairah dalam rumah tangganya. Kini, tepat 8 tahun aku hanya bisa diam, hanya berteman dengan sebuah bantal dan selimut tipis. Aku sudah melangkah terlalu jauh, meninggalkan harapan indah di masa lalu. Aku terjerat dalam ikatan lembaga rehabilitasi, aku tidak mampu mengontrol tubuh milikku sendiri, bahkan aku juga terserang AIDS. Siapapun kalian, yang melakukan salah satu dari aktivitasku di atas, bersegeralah untuk berhenti sebelum semuanya terlambat untuk disesali. Cukup aku menjadi pelajaran bagi kalian, agar tidak ada lagi banjir air mata dari kelopak-kelopak mata orangtua.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Datanglah Padaku

#Day5 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Band-Aids

Jika kamu merasa sepi, pelajarilah aku.
Jika kamu merasa hampa, pahamilah aku.
Jika kamu merasa sedih, bacalah aku.
Jika kamu merasa tidak sempurna, hafallah aku.
Akulah Al-Quran, kitab sucimu pengobat segala penyakit hati dan fisik.

Banyak manusia yang berharap bahagia, tetapi ia melupakanku.
Banyak manusia yang ingin cerdas, tetapi ia tidak mempelajariku.
Banyak manusia yang ingin kaya, tetapi tidak mengamalkan isiku.
Karna sesungguhnya akulah kalam Tuhanmu yang mampu membahagiakanmu, mengobati semua lukamu, meluruskan jalanmu dan mendamaikan hidupmu. Masihkah kamu menjauh dariku?

BAND-AIDS 

Jumat, 24 Oktober 2014

Pantun Tanpa Judul

#Day4 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Kupu-Kupu, Metamorfosis !

Jalan Tamsis dipenuhi paku
Bibi jamu meminjam sapu
Duhai gadis pujaan hatiku
Elok tubuhmu bagai kupu-kupu

Ada ulat hinggap di pohon
Bermetamorfosis jadi kupu-kupu malang
Kamu merajuk dan aku memohon
Ku hanya ingin harmonis di atas ranjang

KUPU-KUPU : Metamorfosis 

Kamis, 23 Oktober 2014

Topeng Kehidupan Manusia

#Day3 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Hide And Seek! Mencari Dan Bersembunyi

Banyak orang yang menginginkan pasangan sempurna untuk hidupnya. Baik sikapnya, sempurna fisiknya, bagus ibadahnya dan tolak ukur 'sempurna' lainnya. Mereka terobsesi dengan pencarian 1 berbanding 1.000 orang. Tetapi mereka lupa 1 hal.

Mereka yang mencari kesempurnaan dari pasangannya, lupa bahwa mereka menyembunyikan 'ketidaksempurnaan' dari diri mereka sendiri. Mereka mencari pasangan yang baik akhlaknya, apakah mereka sudah baik? Mereka yang beribadah hanya untuk mendapatkan empati dari kesholehan pasangannya, tidakkah mereka hanya bertopeng kepalsuan? Menyembunyikan wajah kemunafikan dengan kearifan. Ya, begitulah kehidupan manusia, mencari kesempurnaan dengan menyembunyikan ketidaksempurnaanya.

HIDE AND SEEK! Mencari dan Bersembunyi

Rabu, 22 Oktober 2014

Filosofi Sepatu Dalam Cintaku

#Day2 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Sepatu, Bagaimana Rasanya Hidup Dalam Langkahmu

"Kita adalah sepasang sepatu, selalu bersama, tak bisa bersatu" Mungkin lirik lagu dari Tulus tersebut sudah cukup menggambarkan bagaimana hubungan kita berdua.

Kita saling melengkapi, tetapi tidak bisa saling memiliki. Kita memang bisa bersama, tetapi tidak bisa selamanya. Kita adalah takdir sebuah sepatu, bergerak dibawah kaki suci tanpa restu. Untukmu yang selalu aku sayang dan aku kenang.

SEPATU ! What It’s Feels Like To Be You?

Selasa, 21 Oktober 2014

Cermin, Antara Bayangan Semu dan Angan-Angan Palsu

#DAY1 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : CERMIN ! What Do You See When You Look At The Mirror?

Cermin, sebuah benda yang memiliki permukaan licin dan mampu menciptakan pantulan sehingga menimbulkan bayangan. Cermin, menjadi benda yang dimiliki hampir setiap individu. Kamu, Bapak Presiden, Pengusaha, ibu rumah tangga, tukang becak, dan aku pun memilikinya. Cermin sudah menjadi sebuah benda yang wajib dimiliki karena kita merasa membutuhkannya. Tahukah, kalian? Mungkin kalian akan terlihat menawan di depan cermin, ketika ia memantulkan bayangan kembar kalian. Mungkin kalian akan merasa lebih percaya diri setelah bertatapan dengan diri kalian sendiri di depan cermin. Mungkin juga, kalian memang merasa membutuhkan cermin.

Tapi apakah kalian, juga aku, mengetahui hakikat sebenarnya dari cermin? Cermin mampu menunjukkan siapa kita dalam bentuk fisik nyata, tidak lantas cermin mampu menunjukkan “DIRI” kita sesungguhnya. Sebagian besar kalian, juga aku, tertipu oleh cermin itu sendiri. Kita merasa sudah memiliki kebaikan, kepedulian, dan kepatuhan, tetapi kita lupa bercermin ke dalam diri kita. Kita terlalu sibuk menilai bayangan orang lain, hingga lupa bagaimana bayangan kita sendiri. Apakah benar kita sudah memiliki kebaikan? Seberapa pedulilah kita terhadap lingkungan sekitar? Sudah patuhkah kita kepada Yang Maha Kuasa? Ya, kalian, juga aku, memiliki jawabannya. Jadi, benarkah kita membutuhkan “cermin”?


CERMIN ! What Do You See When You Look At The Mirror?

Pesta Rakyat Jogja Menyambut Presiden Ke-7 Indonesia

Haloooo, Assalamualaikum sobat semua.

Kalian yang tinggal, melewati atau mampir di kota Jogja dan daerah Jateng kemarin sore hingga malam, pasti pada sibuk update status di path, twitter, facebook, instagram dan teman-temannya mengenai MATI LISTRIK !!!

Hayooooo, ngaku deh, kalo pun gak update karna keburu habis baterai atau emang belom beli smartphone, pasti kalian uring-uringan kan. Hehehe,,

Kemarin sore hari Senin pukul 17.00 WIB listrik di Jogja dan Jateng mati serentak dan menimbulkan kehebohan di media sosial. Sewaktu mati listrik itu juga, aku dan adekku bergegas pergi keluar untuk mencari obat mati gaya. Mati listrik, perut lapar, dan baterai HP hanya tersisa 45% menjadi alasan untuk keluar biar gak mati gaya di dalam kos yang panasssss ....

Tujuan pertama sebenarnya ke kedai duren di daerah Ahmad Dahlan tapi listrik juga mati, saat itu sih belom tau seluruh DIY dan Jateng mati listrik, jadi berpindah langsung ke daerah tamsis dan mati juga. Alhasil biarlah makan dalam keadaan gelap, biar ada nuansa candle light dinner gitu. Hahahaha

Akhirnya aku menepikan kendaraan di Kedai Surabi Duren Mang Uban, di tamsis utara UII Hukum. Menunya berbagai macam rasa surabi, indomie, sop duren hingga makanan berat seperti batu, tongkang, karang, eh maaf bukan itu maksudnya, tapi kaya nasi goreng, ayam dan teman-temannya deh.

Untuk harganya lumayan bersahabat untuk mahasiswa, atau dompet tipis seadanya kayak punyaku. Hohoho, asal gak pesan lima menu untuk diri sendiri sih, masih murah. Duh, kok jadi ngelantur ke makanan ya. Padahal kan di sini mau nulis tentang hal lain.

Okey, back to main menu. Nah, sehabis makan dan mengetahui bahwa mati listrik dikarenakan induk semang listrik di Semarang lumpuh, aku pikir pasti lama nih listriknya mati. Alhasil aku urung pulang ke kos, dan memutuskan pergi ke 0 Kilometer. Karna di sana pasti ada banyak aktivitas dan kegiatan para seniman dan orang-orang yang santai. Setidaknya kan bisa menyingkirkan sepi dan panas di kos.

Okey, aku lupa kalo hari kemarin, Senin tanggal 20 Oktober 2014 itu adalah hari pelantikan presiden baru kita, presiden ke-7 salam dua jari, yang berganti jadi tiga jari, Bapak Joko Widodo dan pak JK. Duh, aku lupa bukan karena aku warga yang buruk tapi karna emang lupa aja kok. Hihihihi, membela diri.

Sesampai di 0 Kilometer, ternyata ada sudut yang tidak mati listrik, kalo gedung BI, BNI atau kantor Kepresidenan gak mati listrik sih wajar ya, nah ini di tengah-tengah jalan pejalan kaki depan Serangan Umum 1 maret berdiri kokoh sebuah panggung. Aku mendekatlah ke sana, dan wow, ada band-band an lagi tampil. Di sana tertulis PESTA RAKYAT JOGJA untuk menyambut presiden ke-7. Jadi aku tariklah tali celana dalam mas vokalis nya, eh salah, aku tarik kesimpulan maksudnya kalo ini sama kayak perayaan pesta rakyat yang ada di Sudirman, Jakarta ! hanya aja lebih sederhana sih.

Aku berdirilah di depan panggung sekitar 7 meter, abang-abang yang tampil sebanyak 7 orang, vokal 1, yang pegang gitar 3 orang, trus 1 asik mainin semacam piano, apa sih namanya ya, duh aku katrok banget pengetahuan musiknya, ya gitulah pasti kalian tau, nah ada juga 1 abang tabuh gendang dan 1 abang drummer. Mereka tanpa berhenti memainkan musik yang asik bergenre reage (Bener gak sih tulisannya gitu). Mereka memainkan lagu yang asik, suaranya kece banget, kalau sudah berhenti satu lagu, abang vokal bilang ouyyeeeee, trus teriak ada yang request gak, lalu koordinasi ama teman-temannya di belakang, trus nyanyi lagi. Kadang abang vokalnya buka smartphone baca lirik sambil nyanyi, ternyata ada juga yang gak dihapal, hehee. Saking gak berhentinya, sampe abang penabuh gendang berganti sebanyak 3 kali.

Nah, di paling depan panggung sisa 7 meter persis depan aku, anak-anak reage pada joget khas mereka, ada anak-anak, remaja, bapak-bapak dan kakek-kakek. Lengkap deh. Pada nunjukin gaya joget khas mereka masing-masing. Lucu dan menarik banget buat nonton. Mereka benar-benar menikmati alunan musik band dan suara vokal si abang. Mereka tidak kenal lelah, mereka tertawa dan saling menggoda satu sama lain untuk berjoget. Saking menariknya sampai para pesepeda motor berhenti di pinggir jalan dan memacetkan jalan, belum lagi para pejalan kaki juga ikut nonton. Akhirnya pak polisi dan bu polwan meminta panitia untuk menyuruih para pengendara untuk tidak berhenti di pinggir jalan dan meminta mereka untuk parkir di tempat yang disediakan.

Band reage ini bernama United of Reage. Mereka cool dan asik banget nyanyinya. Yah, walaupun abang vokal gak begitu cakap dalam berinteraksi dengan penonton, tapi dia tetap kece dan suaranya gak turun walau harus bernyanyi terus menerus hingga berpeluhan basah. Salut untuk mereka !!!

Setelah beberapa buah lagu, mungkin lebih dari 8 lagu non stop, mereka akhirnya berhenti dan menyatakan konser mereka telah selesai. Pembawa acara langsung mengambil alih mic dan berseru bahwa masih ada hiburan sampai jam 10 malam. Selang beberapa menit, datanglah para bapak-bapak dan seorang ibu naik ke panggung, dan mereka memperkenalkan diri dari pecinta Koes Plus, yaitu Bendei Plus Band, duh mudahan aku gak salah sebut nama band ini ya. Mereka juga membawa komuinitas pecinta Koes Plus dari Jogja dan sekitarnya, seperti Pathuk Plus dan Bantul Plus.

Para anggota komunitas ini langsung membentuk formasi di depan panggung, mengambil alih tempat anak-anak reage yang tidak mau ikut serta dalam joget poco-poco ala pecinta Koes Plus ini. padahal mereka sudah diajak oleh para anggota band Bendei Plus Band untuk ikut serta joget poco-poco. Tapi anak-anak reage malah ikut pergi. Hehehe, mungkin mereka ngerasa aneh kalo harus ikut poco-poco.

Lagu-lagu Koes Plus pun dinyanyikan di sini, tapi ada juga lagu berbahawa jawa yang aku gak ngerti tapi tetap asik dinikmati, apalagi kalo harus  ngeliat yang joget poco-poco secara terkoordinir. Yang joget itu ada ibu-ibu, anak-anak, bapak-bapak, kakek dan nenek, semuanya kumpul joget poco-poco, bahkan remaja-remaja yang tertarik joget juga ikut walo harus mencontoh gerakan mereka. Ini bener-bener menyenangkan, Hahahaha.

Nah, ada juga yang joget poco-poco nya lincah banget, kalah deh lincahnya joget si Inul atau Gotik, si remaja laki-laki dengan jenggot tebal dan tawanya joget poco-poco lincah bingit, ibu-ibu yang joget di sana juga kalah gemulai dan lincahnya. Hahaha, bener-bener menarik atensi para pengunjung.

Pukul 20.45 ada yang menyalakan lampion terbang, jadi langit jogja sekitaran 0 Kilometer menjadi tambah meriah. Ada lampion yang terbang bebas, dengan kecepatan laju dan lambat, ada juga lampion yang nyangkut di kabel telepon dan ada juga yang sangkut  di batang pohon belakang panggung. Hahaha, makin memeriahkan acara dan gelak tawa penonton, termasuk aku.

Di acara ini, terlihat beberapa panitia, entah mereka dari parpol tertentu atau tidak, aku kurang tau, yang jelas ada yang joget dan bernyanyi di atas panggung bernama Ibu Neneng dari Banten, request lagu cubit-cubitan dan wow si ibu muda ini goyang banget dan nyanti, bener-bener menunjukkan sikap genit, Hahaha. Dia juga bawa spanduk bertuliuskan WE ARE THE CHAMPION, Komunitas AENG dengan gambar wajah Pak Jokowi dan Pak JK.

Tepat pukul 22.00 WIB, bukannya sepi malah nambah rame, tapi adekku gak tertaik untuk menyelesaikan acara. Kayaknya sih dia sudah capek, padahal acara seru gini kok bisa ya capek, pikir ku sih. Hehehe. Akhirnya kami pulang dan pukul 22.20 WIB listrik di sekitar Jalan Godean KM 5.3 Nogotirto sudah kembali normal dan hilanglah mati gaya ku. Hahaha, dan berserobotlah aku dan adekku ke colokan charger. Hahaha

-Sekian-

Written by : Adetya M. Setiawan

Senin, 20 Oktober 2014

Diriku, Aku Rindu Ibu, Aku Kangen Ayah

Pernah gak sih kalian merindukan ibu dan ayah kalian? Rindu serindu-rindunya, kangen yang tidak bisa diungkapkan dengan kalimat? Ya, rindu itu hadir karena kita jauh dari mereka, bukan terbatas pada jarak, tapi juga bisa disebabkan oleh masalah-masalah ego yang kecil namun membesar tanpa pernah menguap.

Aku membaca buku "Ayahku (Bukan) Pembohong" karya Tere Liye, salah satu penulis favoritku dan baru sampai di chapter 14, Perpustakaan Sekolah. Aku terinspirasi untuk menulis sesuatu tentang rasa rindu terhadap kedua orang tuaku. Di buku tersebut pada chapter 13, Akademi Gajah, menceritakan Dam yang baru pulang dari sekolah berasrama yang jauh dari kota asalnya ke rumah dan berlibur di rumah, berkumpul bersama ayah dan ibunya. Hari-hari pertama Dam yang merindukan segala hal tentang kehidupan lamanya di rumah itulah yang membuat aku tersentuh, oh iya bener juga, aku melupakan hal-hal kecil itu, dan hadirlah tulisanku ini. Walaupun tulisan ini seadanya, setidaknya aku bisa bercerita dan berbagi buat kalian yang mau membacanya. Hehehe.

Oya, di lain kesempatan, aku akan mencoba untuk menulis resensi tentang buku Tere Liye, dua buku lain sudah aku selesaikan membacanya, yaitu Negeri Para Bedebah dan sekuelnya Negeri Di Ujung Tanduk. Nah, kalau yang masih dalam tahap pembacaan sekarang itu adalah buku Tere Liye yang seperti aku sudah jelaskan di paragraf sebelumnya. Hehehe. Ditunggu ya, soalnya karya Tere Liye itu luar biasa, jaminan bagus banget.

Back to topic deh ya, Aku tersentak loh ketika membaca tulisan dalam buku "Ayahku (Bukan) Pembohong" yang isinya :

"Maka tiga tahun melesat cepat. Aku kehilangan klub renangku - kudengar salah satu senior kami lolos ke final Olimpiade, meski gagal mendapatkan medali. Aku juga kehilangan malam-malam bersama Ibu, memijat lengannya. Aku kehilangan kesibukan menjadi loper koran, mengerjakan tugas-tugas rumah. Aku kehilangan teman-teman lamaku, kenalanku di jalanan kota, sepeda bututku, poster-poster sang Kapten di kamar, angkutan umum, dan di atas segalanya, aku kehilangan cerita-cerita Ayah yang menyenangkan. Cerita-cerita Ayah yang bisa memunculkan rasa tenteram, mengusir rasa sedih."

Yah, bagaimana enggak tersentak, aku lahir di lingkungan keluarga yang bekerja keras. Sejak aku kecil masih bersekolah TK besar di TK Jambu Hilir Kandangan, mama sudah mengajar sebagai guru SD dengan jarak tempuh yang sangat jauh, mama menyusuri puluhan kilometer jalan, membelah sungai besar dan panjang untuk menuju sekolah tempat mengajar di SDN Hakurung Dalam, Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Mama pulang seminggu sekali ke rumah, dan papa sering mengunjungi mama setelah berdagang di pasar sejak subuh hingga menjelang magrib.

Jujur saja, waktu ku bersama mama dan papa itu sedikit karena mereka bekerja dengan keras untuk mengubah nasib, agar kami, anak-anaknya bisa hidup layak seperti orang banyak, supaya mereka mampu memenuhi segala rengekan kami. Aku lahir sebagai anak pertama, aku menyaksikan bagaimana perjuangan hebat mereka. Sejak aku mengenal ditinggal pergi untuk bekerja, aku juga mengenal kata "mandiri".

Selepas aku SD, aku disekolahkan di Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud Putra Jarau. Saat itu ibuku sudah pindah sekolah dan mengajar di SDN Ganda yang lebih dekat dengan rumah. Tanpa sepatah kata, tanpa penolakan aku setuju sekolah di sana. Santri hanya diijinkan pulang sebulan sekali, dan hanya pada hari Jumat saja karena libur sekolah kami hanya hari Jumat. Minggu? Kami tetap bersekolah.

Kadang seminggu atau dua minggu sekali, mama dan papa menjenguk ke Pondok. Kadang aku juga pulang ke rumah, menginap dan diantar pagi hari Sabtu pukul 06.30 WITA agar aku tidak terlambat masuk sekolah dan agar aku menginap di rumah, melepas kangen dengan mama dan papa. Jika aku ingin pulang ke rumah, aku berangkat dengan menaiki angkutan umum, tetapi sebelumnya kami harus berjalan dulu 800 meter untuk menuju jalan utama dimana angkutan umum lewat.

Selepas SMP selama 3 tahun di Ibnu Mas'ud Putra, aku diminta untuk memilih ingin bersekolah di Pondok Pesantren Gontor atau sekolah lain di Yogyakarta. Aku tidak berpikir akan meninggalkan mereka hanya untuk menuntut ilmu, tapi inilah yang direncanakan kedua orang tua ku, mereka sangat menyayangi kami, mereka ingin kami mendapatkan pendidikan yang tinggi dan layak. Aku pun diminta solat istikharah, dan akhirnya menetapkan untuk memilih sekolah di Yogyakarta.

Selama menempuh sekolah di Yogyakarta, aku pulang setahun sekali yaitu pada saat Hari Raya Idul Fitri. Hanya pada saat itulah aku dapat melepas rindu, memeluk mereka, bercengkrama, menikmati waktu santai dan melakukan pekerjaan rumah seperti meyapu lantai, mengepel, juga mencuci piring dan gelas. Aku selalu bahagia jika pulang, tetapi selalu berat ketika harus kembali ke Yogyakarta, meninggalkan mereka yang aku sayangi.
Setelah 3 tahun aku menyelesaikan masa SMA, papa menjanjikan sesuatu, akan membelikan apa saja yang aku minta tetapi aku harus kuliah di Banjarmasin saja agar papa bisa menjengkukku lebih sering. Selama aku sekolah di Yogyakarta, papa dan mama tidak pernah dapat mengunjungiku. Entah pikiran dan bujukan dari mana datangnya, aku memilih untuk tetap melanjutkan studi di Yogyakarta. Hingga saat ini, aku tidak tau apakah ini keputusan tepat atau tidak. Karna jujur saja, hanya papa yang menangis di bandara ketika pertama kali aku akan pergi ke Yogyakarta pada tahun 2004 untuk studi SMA. Mama menunjukkan sikap lebih tegar, matanya hanya merah di depanku, entah bagaimana ketika aku sudah memasuki ruang tunggu bandara.

Aku pun berlanjut ke masa kuliah, dan aku menyelesaikan kuliahku selama enam tahun, atau 12 semester. Sebenarnya aku jadwal kuliahku tepat waktu, dan tidak seharusnya terlambat empat semester. Tetapi, pada tiga semester pertama, aku terlalu fokus pada pekerjaanku. Ya, aku mendapatkan jatah skripsi tepat waktu dan menambah kesibukan dengan bekerja part time. Setelah tidak kunjung bisa fokus menyelesaikan skripsi, selain masalah kerja ada juga masalah teknis lainnya yang tidak patut aku tuliskan di sini. Setelah aku berhenti kerja dan memutuskan untuk fokus skripsi, Alhamdulillah pada bulan Juni 2013 aku dinyatakan lulus dan berhak mengikuti wisuda.

Kemudian aku bekerja di sebuah PT berskala nasional dan ditempatkan di cabang Banjarmasin. Aku bersyukur bisa bekerja di ibukota Kalimantan Selatan, karena aku bisa pulang dua minggu sekali ke rumah dan mama papa pun senang. Tetapi selama 6 bulan kontrak, aku  memutuskan untuk berhenti dan mengikuti seleksi lain hingga membawaku kembali ke Yogyakarta.

Setelah aku merenungkan potongan paragraf dari buku "Ayahku (Bukan) Pembohong" di atas - aku membacanya saat ini di Yogyakarta, sedang dalam proses seleksi kerja, aku merasa sudah banyak mengabaikan waktu-waktu bersama mama, papaku. Aku juga melupakan canda tawa bersama mereka. Aku tidak lagi membantu mama dan papa ku di rumah. Aku tau aku rindu mereka, tapi aku lupa mengapa aku rindu mereka. Dan itu sangat menyakitkan :(

Mama dan papa semakin menua, seharusnya aku sadar sebagai anak pertama, mereka lebih membutuhkan perhatian dan kehadiranku di rumah daripada kedua adikku. Aku yang seharusnya bertanggungjawab terhadap kebahagiaan mereka dari anak-anaknya. Adik pertamaku sedang kuliah di Yogyakarta dan baru menempuh semester tiga, sedangkan adikku kedua baru bersekolah kelas empat SD.

Aku sadar sudah terlalu lama jauh dari mereka, aku tau betul bahwa aku tidak memanfaatkan waktu-waktu ku untuk bersama mereka. Aku terlalu egois mengikuti ego dan keinginanku, memuaskan hasrat pribadi sehingga melupakan alasan kenapa aku rindu mereka. Aku tau aku rindu, tapi aku tidak tau kenapa rindu mereka. Menyakitkan bukan?

Semoga kalian yang membaca ini, bisa lebih menghargai waktu-waktu kalian bersama orang tua kalian sebelum semuanya terlambat. Selama mereka masih bernafas, gunakanlah waktu luang kalian untuk membahagiakan mereka. Kehadiran saja sudah menyenangkan mereka, apalagi jika kita ajak bercengkrama, jalan-jalan, berkumpul minum teh, makan malam bersama, membawakan hadiah kesukaan mereka.

Semoga mama papa, ayah ibu, bunda abah, abi umi, nyokap bokap, mommy papi, atau sebutan sayang lainnya untuk kedua orang tua kita, selalu sehat dan bahagia, bagi mereka yang sudah meninggal, semoga mereka ditempatkan di sisi TUHAN yang terbaik dalam kasih dan cinta TUHAN. Aamiin :)


Written by : Adetya M. Setiawan

Minggu, 19 Oktober 2014

Pengalaman Seleksi Rekrutmen Pegawai BPJS Kesehatan Tahun 2014

Assalamualaikum Wr Wb

Moshi ... Moshi ...

Apa kabar kawan semua? Aku harap kalian sehat jasmani rohani ya saat membaca tulisan ini, dan jangan sampai sakit setelah membaca isi blog ini. Hehehe

Hari ini aku mau berbagi pengalaman nih, bagaimana proses seleksi di BPJS Kesehatan yang baru aja aku ikutin. Yah, walaupun gak berending dengan hepi, setidaknya aku punya pengalaman yang bisa aku bagiin buat kalian sampai tahap yang membuat aku tidak bisa lanjut *kemudian menangis di pojokan dalam pelukan Marshanda* ups, maaf ngelantur dikit. Hahaha

Sebelumnya kalian sudah tau donk ya apa itu BPJS? Iya kan? Oh, ternyata masih ada yang belum tau, tuh lagi nyengir sendiri. Hayooo ngaku. Yap, BPJS itu adalah sebuah lembaga pemerintah berstatus BUMN yang bergerak di bidang jaminan pemeliharaan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. BPJS itu pengganti ASKES loh, jadi secara bertahap pemerintah akan mengganti ASKES menjadi BPJS. BPJS itu sendiri badan penggerak untuk program pemerintah yang bernama JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional. BPJS terbagi menjadi 2, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan (kalo yang kedua ini, aku bahas di lain waktu ya). BPJS merupakan singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Nah, itu tadi penjelasan singkat yang pernah aku pelajari dan pahami. Bukan tanpa alasan loh aku mempelajari apa itu BPJS Kesehatan, bukan juga karena BPJS ini keluar di mata pelajaran sekolah atau kuliah. Hehehe, tapi nanti di tengah-tengah tulisan kalian akan ngerti deh kenapa.

Lanjut ya, jadi proses awal aku mengetahui ada rekrutmen BPJS Kesehatan ini karena mendapat info dari salah satu pamanku, katanya coba liat BPJS kali aja ada penerimaan. Jadi aku tanya-tanya deh ke mbah Google, lacak sana sini kaya detektif Conan dan taraaaaaaa .... Memang lagi open recruitment !!!

Berangkat dari situlah, aku bersemangat untuk mendaftar seleksi di BPJS Kesehatan. Nah, berikut ini prosesnya teman ,,,


SELEKSI BERKAS

Aku nemu login untuk daftar online ini dari hasil penjelajahan di mbah Google, karna gak ada disediakan di web BPJS Kesehatan itu sendiri. Kenapa? kalo info yang aku dapat dari temannya temanku yang baru kenal sewaktu tes tertulis BPJS Kesehatan (Duh, ribet banget yah? Sabar deh ya, padahal aku sendiri gak ribet loh orangnya hehee) duh, sampai mana ya tadi, oya kenapa gak ada di web nya untuk daftar online karena tahun ini proses seleksi mereka bekerja sama dengan salah satu konsultan rekrutmen, PDV Consulting. Berbeda dengan tahun lalu, mereka melakukan perekrutan dengan SDM mereka sendiri, BPJS Kesehatan.

Nah, jadi awal input data itu ada 5 tahap untuk pengisian, penting banget kita memiliki email karna proses seleksinya gak bisa lewat POS dan hanya online, fardhu 'ain lah, wajib banget. hehehe. Jadi harus disiapkan tuh email, scan ijasah dan transkip nilai, seingat aku kita cuma upload itu, sama pas foto kalo gak salah inget ya. Yah buat jaga-jaga sih siapkan aja dulu semuanya, termasuk scan KTP, siapa tau kan dibutuhkan.

Adapun 5 tahap itu, aku diminta untuk mengisi keterangan diri, pengalaman kerja, riwayat pendidikan dan riwayat pelatihan kalo punya, lokasi tes dan upload dokumen. Well, gak ada kendala sih sewaktu daftar online, jadi lancar jaya aja. Waktu pengumuman seleksi berkas gak dikasih tau, jadi setiap hari aku pantengin tuh web nya untuk ngeliat hasil apakah aku termasuk yang lolos seleksi berkas. Setelah menunggu, tepat hari Jumat tanggal 19 September 2014, dan keluarlah namaku di lampiran peserta yang boleh ikut tes tertulis yang diadakan pada hari Senin tanggal 22 September 2014 di GOR UNY (waktu itu sih aku milih lokasi tes nya di Jogja) hehehe. Alhamdulillah, Allah memberikan aku kesempatan untuk ikut serta.


TES TERTULIS 

Hari Minggu tanggal 21 September 2014 aku siapin diri baik-baik tuh untuk tes, belajar dan tidur lebih awal, karena aku diwajibkan datang 1 jam sebelum tes dimulai, waktu itu tes dimulai pukul 08.00 WIB dan diwajibkan registrasi ulang sebelum tes dimulai. Pagi hari Senin nya aku berangkat dengan pede jam 06.30 WIB dan sampai di GOR UNY jam 06.50 WIB dan disana sudah banyak banget para pencari Tuhan, eh salah, duh korban sinetron nih, para pencari kerja maksudku, Hehe, maaf, garing ya?

Aku melirik sana sini, kok mereka semua kompak ! Kompak gimana sih? Mereka pake atasan putih dan bawahan kain hitam. Aku? Aku pake bawahan sih hitam, cuma atasannya BIRU men, langsung dag dig dug kok mereka semua kompakan ya, dapat info darimana pikirku. Tapi, untungnya aku sudah punya plan B, hahaha. Aku sudah membawa kemeja putih, buat jaga-jaga kalo dibutuhkan karna sehari sebelum tes itu aku bingung kok ga ada syarat dan ketentuan tes nya di web.

Nah, setelah parkirin kendaraanku, aku langsung menuju lokasi yang agak tertutup karna aku mau ganti baju, biar seragam kaya yang lain. Masalah pakaian pun beres. Nah, masalah lain muncul tuh, saat aku lagi antri, aku liat peserta tes di depanku, tinggi dan ganteng (duh, penting ya? sempet-sempetnya aku perhatiin hahaha), membawa beberapa lembar kertas di tangannya, aku peganglah tangannya itu dengan lembut, duh malah nulis yang gak-gak nih jadinya, hahaa, maaf ya, bukan kelainan tapi lagi kumat *sama ajaaaaaaaa*

Pas ngeliat kertas-kertas di tangan orang di depanku itu, aku langsung reflek nanya, apa itu yang dipegangnya, dia bilang itu kartu peserta tes dan surat pernyataan, aku tanya lagi dapat darimana, dia bilang dapat dari E-MAIL !!! Astagaaaaa, aku lupa hal kecil dan penting, NGECEK E-MAIL Pemirsaaaaah !!!!

Alamaaaakkkk, langsung aku buka deh e-mail dan yap ternyata ada !!! Semua yang aku butuhkan ada di sana, termasuk tata tertib peserta tes !!!! Omigoootttt, bego kali aku ini, kenapa gak kepikiran ngecek email. Untung masih ada waktu 1 jam, aku langsung lari keluar, tengak tengok nyari rental komputer atau warnet yang sudah atau masih buka. Aku gak bisa ambil motor karna sudah ketutup ama kendaraan lainnya, antrian masuk parkir juga sesak. Jadi aku putusin pake kaki-kaki kuat ku untuk nyari print-print.an sekitar sana.

Aku lari keluar GOR, lari ke arah timur jalan berharap fotokopian di seberang lapangan bola UNY buka, tapi ternyata masih tutup, jam 7 broooo siapa yang sudah buka? Aku pun langsung pikir butuh warnet, nyari lah sampe pintu masuk kampus UNY dan gak ada juga. Udah capek lari-lari kecil, hati malah nambah dag dig dug. Dan malaikat penolong pun lewat, cekraakkk cekraaakkk, cekraaakkk cekraaaakkk, si abang becak lewat, dia menoleh, aku melambai tanda gak pengen naik, tapi setelah 10 meter dia lewat, aku panggil deh abang becaknya.

Aku langsung nanya, ada warnet yang buka gak sekitaran sini, abangnya pun nginget-nginet, katanya ada tapi deket XXI men, jauhnya. Aku pikir, daripada lari dan gak bisa bawa motor, mending naik abang becak aja, alhasil aku naik becak dan minta abangnya untuk cepet-cepet nganter aku. Wuuuzzzzzz, melesatlah si abang becak kayak Flash superhero itu. Dan sampailah aku di sebuah warnet yang buka 24 jam, langsung turun minta si abang becak nunggu buat nganter aku lagi ke GOR UNY. Aku masuk warnet, ke bilik kosong dan langsung buka email dan download lalu print langsung. Taraaaaa, selesailah masalahnya. Aku pun langsung naik becak lagi minta diantar cepet-cepet ke GOR UNY.

Pas di becak ini, aku langsung isi biodata diri dan surat pernyataan yang udah di print, dan jangan lupa bawa materai gan, penting banget, selepas itu narsis dulu kali ya biar gak stres, soalnya ini pengalaman berharga banget buat aku. hahaha
Waktu yang aku butuhkan untuk aksi di atas sekitar 30 menit dan aku sempet ngantri untuk daftar ulang. Oya, si abang becak minta 40.000 ga ada tawar menawar, jadi langsung bayar cash deh segitu. Huhuhu, rejeki si abang becak. Mudahan barokah. hehee

Nah, langsung ke bahan tes, instruksi pertama tes tertulis di BPJS itu diminta ngisi biodata di lembar jawab, ini yang paling males deh, bukan apa-apa sih, lembar jawabnya ini ngingetin aku UAN atau sekarang yang disingkat UN, bulet-bulet pake pensil 2B, duh ya Allah, bakal pegel nih tangan. Tes tertulis selesai pada pukul 11.00 WIB.

Isi materinya itu ada pengetahuan umum, deret angka, sinonim-antonim, matematika dasar, dan sekilas tentang BPJS Kesehatan. Alhamdulillah karena sering ikut tes sana sini, jadi lumayan lah bia menjawab soal-soalnya walaupun yakinnya itu cuma 60% aja, soalnya kalo dibaca komputer, aku gak yakin bakal lolos karna bulatanku kacau balau deh. tapi, pertolongan Allah ada dan menjawab doaku untuk lolos ke tahap selanjutnya.


PSIKOTEST

Pengumuman yang lolos ke tahap psikotes ini juga gak ditentukan waktunya, jadi aku cek setiap hari info di web pdv consulting, 5 hari gak ada kabar juga, aku lupa jadinya, dan tepat hari Rabu tanggal 1 Oktober 2014 habis magrib aku ke warnet di JAGOnet, niatnya sih mau update film dan download One Piece terbaru, dan diakhir-akhir aku baru inget pernah ikut tes tertulis BPJS Kesehatan dan taraaaaaaa, kejutan lagi, ternyata ada info sejak tanggal 29 September 2014 siapa aja yang lolos, aku cek dan namaku ada di sana. Alhamdulillah, pertolongan Allah masih ada buat aku.

Yang menjadi kejutan adalah, psikotes diadakan besok pagi, hari Kamis tanggal 2 Oktober 2014 men, aku gaka da persiapan apa-apa, dan langsung buka email. Aku unduh semua keperluan psikotes yang udah dikirimin panitia, aku print deh langsung dan aku isi biodata diri yang panjang setelah selesai urusan di warnet.

Psikotest berlangsung di gedung Wanitatama jalan Solo, tetangganya UIN SUKA sama siapa ya? eh, maksudnya ... You know lah, hehe. Maaf ngelantur lagi. Pukul 07.00 WIB aku sudah di lokasi, antri masih panjang dan banyak, ada 3 gedung yang disediakan untuk psikotest dan aku milih di gedung paling barat.

Psikotest agak terganggu sedikit, karna waktu molor dari jadwal, trus banyak yang ke WC tapi Wc nya cuma tersedia sedikit, ada juga peserta tes di Semarang, malah nyasar ke Jogja ada bertiga kalo gak salah, 2 cewek dan 1 laki-laki dan mereka dinyatakan gak bisa ikut tes di Jogja sesuai instruksi dari pihak panitia, lalu ada juga yang gak membawa surat pernyataan dan materai, juga disuruh keluar gak bisa ikut psikotes. Duh, beberapa orang pun keluar karena ada yang gak bawa surat pernyataa, gak bawa materai dan gak bawa keduanya. Padahal surat pernyataan itu sudah dikumpul waktu tes tertulis pertama, gak tau kenapa panitia minta kembali yang baru.

Psikotes mulai pukul 08.30 WIB dan selesai pada pukul 12.20 WIB. Materi psikotes pertama itu tes IST, untuk mengukur intelek apa enggaknya seseoranglah, haha. Isi tes IST itu ada pengetahuan umum, antonim-sinonim, deret angka, matematika dasar, bangun ruang, dan hapalan, itu sih yang aku inget, kalo mau lebih jelas tanya mbah Google ya. Kita diberi waktu singkat untuk menjawab soal-soal per materinya, jadi harus fokus terus ya dan jangan terpaku pada soal yang susah.

IST selesai, lanjut ke tes Kraeplin, tes untuk ngukur kecepatan, ketepatan dan konsistensi kita bekerja. Jadi kita disediakan selembar deret dan baris angka yang harus kita jumlahkan, sebesar koran lah, mirip dengan tes pauli cuma kalo Kraeplin hitungnya dari bawah ke atas. nah, kalo ini perlu konsentrasi maksimal dan power ranger, eh power tangan yang kuat.

Lalu lanjut ke tes WARTEGG, Drawing a Man dan Drawing a Tree. Ketiga tes ini langsung ba bi bu, cuma 15 menit untuk ketiga tes, jadi maksimal masing-masing 5 menit untuk menyelesaikan gambar ketiganya.

Tes terakhir ini yang bener-bener diminta cepat, tes nya itu untuk ngukur kepribadian kita, aku lupa nama tes nya, kalo gak salah inget sih namanya itu tes PAPI. kita diharusin milih salah satu dari dua pernyataan yang mendekati kita, kalo jawabannya A maka lingkari tanda panah yang mendatar, kalo jawaban kita B maka lingkari tanda panah miring. Nah, apa itu namanya? hehehe,

Selesai tes, diminta absensi dan pulang, karena besok hari Jumat tanggal 03.00 diminta datang untuk wawancara. Alhamdulillah.


WAWANCARA

Pagi jam 08.00 WIB aku tiba di gedung Wanitatama, kali ini lebih santai karna waktu wawancara sudah ditentukan sesuai nomor urut sewaktu psikotes dan aku dapat jadwal jam 09.00 WIB tapi molor karena interviewer nya pada datang telat dan mulai jam 08.00 WIB yang seharusnya dimulai pukul 07.00 pagi. AKu dapat panggilan menjelang pukul 10.30 WIB dan bertemulah aku dengan interviewer cantik, muda, berhijab warna hitam dan senyam senyum cenge-ngesan. hehehe, jujur nih, mbaknya bikin aku ketir, mbaknya nunjukin kalo dia excited banget dan bertanya macam-macam.

Pertama aku diminta nunjukin ID card KTP, ijasah asli, transkip nilai dan akreditasi fakultas. Lalu dia mulai nanya seputar diri pribadi, sekolah, kuliah, pekerjaan sebelumnya, tau gak apa itu BPJS Kesehatan dan apa tugas sebagai UM (posisi yang aku lamar, kasian ya aku baru bisa melamar UM, kapan melamar wanita ya?) Hehehe. Lanjut deh ya, terus juga nanya siap apa enggak ditempatkan di luar kota atau pulau, terikat kontrak 2 tahun kalo mengundurkan diri atau dipecat selama masa kontrak, kena denda 100juta boooo. Ngeriiikkk kan....


Nah, itu aja sih yang dintanyain, kalo ada yang aku lupa dan inget lagi, nanti aku update deh.
Proses selanjutnya nunggu lagi tuh, kali ini lebih lama waktunya, cek web BPJS Kesehatan dan PDV Consulting 3 kali sehari, udah kayak minum obat aja, tetep gak keluar sampai hari Kamis tanggal 16 Oktober 2014 dan Alhamdulillah, ternyata Allah punya rencana lain buat aku yang lebih baik, Insya Allah.

Aku gak lolos ke tahap tes komputer, padahal kalo sampai tahap tes komputer, aku yakin bisa lolso ke tahap selanjutnya lagi, soalnya aku pernah bekerja di bidang terkait selama 2 tahun part time di sebuah toko di Jogja sewaktu masih semester akhir. Tapi, inilah rencana Allah. Hehehe, Aku belom dapat rejeki di BPJS Kesehatan.

Okeeee teman, kalo ada yang mau sharing atau komentar atau kritik saran dan minta tolong sesuatu, kirim aja komentar kalian di sini atau kirim email ke detyabungas@gmail.com juga bisa. Insya Allah aku siap membantu. Hehehe, Ciao Bella >>> :*

Assalamualaikum Wr Wb

Written by : Adetya M. Setiawan

Jumat, 17 Oktober 2014

Kepedulian Di Jalan

Gambar diundur dari Google


Jalan, merupakan sebuah pijakan untuk melangkah atau berdiam di atasnya dengan kecepatan tertentu dan dengan alat apapun. Ada beberapa macam jalan, diantaranya jalan beraspal, jalan bertanah, jalan berbatu, jalan bersemen, dan sebagainya. Jalan beraspal adalah jalanan tipe umum yang sangat banyak kita temui.

Ada berbagai macam aktivitas di atasnya, seperti orang-orang berjalan, berlari, berkendaraan, berjualan dan beristirahat. Ada banyak kejadian yang dapat kita temui di jalanan. Ada banyak pula tipe orang yang kita lihat dan temui. Maka ada banyak juga reaksi yang tercipta dari macam-macam kondisi di jalanan.

Nah, berikut ini aku mau mencoba berbagi pemahaman dan pemikiran ku tentang kejadian-kejadian selama aku menapaki jalanan. Cekidot gan.

1. Mereka Yang Menyeberangi Jalan

Setiap titik jalan yang kita lewati, pasti ada orang-orang yang ingin menyeberangi jalan. Tipe mereka yang menyeberangi jalan dan tujuannya ada banyak. Salah satunya yang patut aku perhatikan adalah kakek/nenek yang ingin menyeberangi jalan, baik dengan atau tanpa barang bawaannya.

Gambar diunduh dari Google*

Kalian yang berkendara di jalanan dan menghadapi kejadian di atas, aku yakin, kalian yang membaca tulisan ini pasti tidak akan peduli dengan mereka. Kalian tidak akan memberikan kakek/nenek tersebut kesempatan untuk menyeberang jalan, mengutamakan mereka. Kalian tidak menghentikan laju kendaraan sejenak saja untuk memberikan mereka waktu untuk menyeberang, atau kalian tidak menepikan kendaraan untuk menyeberangkan mereka. Pernahkah? Yah, mungkin sedikit diantara kalian yang melakukannya, atau pernah melakukannya. Aku pun, masih saja mendahulukan kepentinganku, daripada menolong mereka.

Kakek/nenek yang menyeberang seharusnya mendapat prioritas di jalan untuk menyeberang. Kita terlalu egois dengan waktu dan tujuan kita sehingga melupakan kepedulian kita terhadap sesama. Mereka bukan sosok manusia yang tangguh, mereka tidak memiliki daya lihat sesempurna kita yang masih muda, mereka tidak lagi memiliki kewaspadaan yang tinggi di jalan, mereka lemah dan perlu mendapat pertolongan kita. Tapi, kita masih saja tidak sadar dengan hal kecil ini. Bagaimana kita mau peduli dengan hal besar kalau dengan hal kecil seperti ini saja kita mengindahkannya?

Hal ini juga berlaku untuk mereka yang buta, memiliki kekurangan fisik, mental atau anak-anak. Mari kita belajar untuk peduli.


2. Mereka Mencari Rejeki, Bukan Mengemis

Di berbagai perhentian traffic light, baik pertigaan, perempatan, perlimaan atau berapapun persimpangan jalan dengan lampu merah, hijau dan kuning pasti kita temui mereka yang bekerja dengan menjual koran. Yap, kalian pasti pernah menemui mereka, dan mereka pasti pernah menawarkan koran-koran yang mereka pegang untuk kalian beli. Pernah kah?

Gambar diunduh dari Google*

Kalau sedikit saja kita membuka pikiran dan perasaan, kita pasti membeli satu koran mereka. Entah memang ingin membacanya, atau sekedar ingin melariskan jualan mereka. Kenapa? Karena sesungguhnya mereka itu menjaga diri mereka dari perilaku mengemis dan meminta-minta. Marilah, kita membeli koran mereka, yang biasanya dapat kita beli dengan harga Rp 2.000,-, jangan memberi mereka uang cuma-cuma tanpa mengambil koran mereka, karena hal itu saja kita menganggap mereka sebagai pengemis. Marilah, kita lebihkan harga jualan mereka, jika harga satu korannya Rp 2.000,- maka kita bisa lebihkan menjadi Rp 3.000,- atau Rp 5.000,- atau berapa rupiah pun yang kalian ikhlas untuk membelinya. Kita tidak pernah tau, akan mereka gunakan untuk apa lebihan uang yang kita berikan. Mungkin mereka tabung, mereka belikan makan, mereka berikan untuk orang tua, atau untuk hal lainnya yang tidak pernah kita ketahui. Semoga saja hal positif. Jadi, mulailah dari sekarang :)

Hal serupa juga berlaku pada mereka yang berjualan keliling, baik berjalan atau berkendaraan, baik jualan mereka makanan atau barang lainnya. Belilah, walau kalian tidak membutuhkannya. Bukan bermaksud untuk mubazir, tapi kita bisa memanfaatkan apa yang kita beli dari mereka.


3. Mereka Yang Berjalan, Berikan Tumpangan

Gambar diunduh dari Google*

Jika menyusuri jalanan dengan kendaraan, kita mungkin pernah melihat ada saja seseorang yang berjalan. Baik itu anak muda, orang tua, laki-laki atau pun perempuan. Maka berilah mereka tumpangan. Kita bisa memilih dan memilah mana pejalan kaki yang membutuhkan tumpangan kita. Seperti ibu-ibu yang membawa barang atau menggendong anaknya, kakek yang berjalan bungkuk, atau mereka yang menurut kita perlu diberikan tumpangan dengan tetap memperhatikan tata tertib berlalu lintas yang benar.


4. Mereka Yang Bermasalah, Maka Bersabarlah

Kecelakakaan, penjambretan, pencurian, atau tindak kejahatan lainnya di jalanan yang kita temui, hendaknya kita bersabar. Kita manusia, kita dengan berbagai macam profesi, jangan mudah terprovokasi untuk menghakimi mereka yang terlibat musibah, mereka yang menjadi pelaku kejahatan di jalanan. Kita tidak dibenarkan untuk memukuli penjambret yang tertangkap secara masal, kita tidak diperbolehkan secara hukum untuk mengeroyok pelaku pencurian kendaraan bermotor, kita tidak bisa melakukan penghakiman dengan kekerasan tanpa akal sehat dan hati nurani.

Gambar diunduh dari Google*

Kita adalah manusia, makhluk Tuhan yang dianugerahi akal dan hati untuk dapat menilai mana yang baik dan buruk, mana yang seharusnya dan tidak seharusnya. Kita dibekali ilmu dan diajarkan adab, sehingga hal itu yang menjadikan kita berbeda dengan binatang. Jika kita asal main hakim sendiri, hewan pun mampu melakukannya !!! Bahkan kita sering kali menemui manusia-manusia yang lebih hina dan lebih kejam daripada binatang. Apakah kalian termasuk salah satu dari mereka? Bagaimana kalau pelaku tersebut adalah salah satu kerabat, teman, sahabat atau orang yang kita kenal? Berubahlah, wahai sahabat !!! Kita tidak pernah tau apa yang menyebabkan mereka melakukan tindakan kriminal tersebut.


5. Bersedekah Untuk Mendapat Berkah

Banyak orang-orang yang kita temui tidak memiliki apa yang kita miliki. Kita mempunyai banyak hal, tetapi sebagian mereka yang di jalan sangat kekurangan. Aku pernah melihat seorang anak perempuan yang sedang berjalan di trotoar, pakaiannya lusuh, badannya gelap karena dipenuhi debu jalanan, dan TANPA SANDAL !!! Kemudian aku melihat ada bapak-bapak yang mungkin umurnya 40 tahun jika dilihat dari perawakannya, berjalan bersama anak gadisnya yang jika aku lihat dari wajahnya masih bersekolah di SMP. Bapak tersebut berjalan menghampiri anak perempuan itu dan berbicara sesuatu kepada anak gadisnya, lalu mengambil sendal anaknya dan memberikannya kepada anak perempuan yang lusuh tersebut. Kemudian bapak itu pergi meninggalkannya dengan menggendong anak gadisnya.

Gambar diunduh dari Google*

WOW !!! Pernahkah kalian mendapati peristiwa serupa? Ataukah kalian pernah bersedekah kepada mereka yang kekurangan dan lebih membutuhkannya daripada kita? Jujur saja, aku pun belum pernah melakukannya sebelum melihat kejadian itu. Aku tersentak, aku juga malu kepada diriku sendiri. Bagaimana mungkin aku tidak melihat kebaikan kecil di depanku? Mungkin kah kalian juga?

Aku juga berpikir bahwa jika kita mau membuka mata dan kepedulian kepada sesama untuk memberikan sedekah, dalam bentuk apa saja, maka kita akan menikmati indahnya kepedulian. Berpikirkalah jika kita memiliki Rp 50.000,- dan bersedekah dengan membelikan mereka yang dibutuhkan sebesar Rp 30.000,- maka jangan kalian hitung akan berkurang Rp 20.000,- TAPI hitunglah akan bertambah menjadi Rp 500.000,- karena kita tidak pernah tau kebaikan apa yang akan kita dapatkan dari Tuhan, jika kita mau dan ikhlas serta bersabar. Mulailah untuk berpikir tanpa pamrih :)


Mungkin ini lah yang dapat aku sharing dengan kalian, jika nanti aku teringat sesuatu dan mendapat ilham baru, nanti bisa diupdate lagi. Atau jika teman-teman ada yang ingin menambahkan, silakan loh. Dengan senang hati aku akan menghargainya. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan, aku menulis ini bukan untuk berceramah atau menyindir salah satu pihak, tapi aku hanya ingin berbagi. Semoga bermanfaat ya :)

*Gambar hanya ilustrasi, mohon maaf jika ada yang tidak berkenaan


Writen by : Adetya M. Setiawan