Like Us

Jumat, 17 Oktober 2014

Kepedulian Di Jalan

Gambar diundur dari Google


Jalan, merupakan sebuah pijakan untuk melangkah atau berdiam di atasnya dengan kecepatan tertentu dan dengan alat apapun. Ada beberapa macam jalan, diantaranya jalan beraspal, jalan bertanah, jalan berbatu, jalan bersemen, dan sebagainya. Jalan beraspal adalah jalanan tipe umum yang sangat banyak kita temui.

Ada berbagai macam aktivitas di atasnya, seperti orang-orang berjalan, berlari, berkendaraan, berjualan dan beristirahat. Ada banyak kejadian yang dapat kita temui di jalanan. Ada banyak pula tipe orang yang kita lihat dan temui. Maka ada banyak juga reaksi yang tercipta dari macam-macam kondisi di jalanan.

Nah, berikut ini aku mau mencoba berbagi pemahaman dan pemikiran ku tentang kejadian-kejadian selama aku menapaki jalanan. Cekidot gan.

1. Mereka Yang Menyeberangi Jalan

Setiap titik jalan yang kita lewati, pasti ada orang-orang yang ingin menyeberangi jalan. Tipe mereka yang menyeberangi jalan dan tujuannya ada banyak. Salah satunya yang patut aku perhatikan adalah kakek/nenek yang ingin menyeberangi jalan, baik dengan atau tanpa barang bawaannya.

Gambar diunduh dari Google*

Kalian yang berkendara di jalanan dan menghadapi kejadian di atas, aku yakin, kalian yang membaca tulisan ini pasti tidak akan peduli dengan mereka. Kalian tidak akan memberikan kakek/nenek tersebut kesempatan untuk menyeberang jalan, mengutamakan mereka. Kalian tidak menghentikan laju kendaraan sejenak saja untuk memberikan mereka waktu untuk menyeberang, atau kalian tidak menepikan kendaraan untuk menyeberangkan mereka. Pernahkah? Yah, mungkin sedikit diantara kalian yang melakukannya, atau pernah melakukannya. Aku pun, masih saja mendahulukan kepentinganku, daripada menolong mereka.

Kakek/nenek yang menyeberang seharusnya mendapat prioritas di jalan untuk menyeberang. Kita terlalu egois dengan waktu dan tujuan kita sehingga melupakan kepedulian kita terhadap sesama. Mereka bukan sosok manusia yang tangguh, mereka tidak memiliki daya lihat sesempurna kita yang masih muda, mereka tidak lagi memiliki kewaspadaan yang tinggi di jalan, mereka lemah dan perlu mendapat pertolongan kita. Tapi, kita masih saja tidak sadar dengan hal kecil ini. Bagaimana kita mau peduli dengan hal besar kalau dengan hal kecil seperti ini saja kita mengindahkannya?

Hal ini juga berlaku untuk mereka yang buta, memiliki kekurangan fisik, mental atau anak-anak. Mari kita belajar untuk peduli.


2. Mereka Mencari Rejeki, Bukan Mengemis

Di berbagai perhentian traffic light, baik pertigaan, perempatan, perlimaan atau berapapun persimpangan jalan dengan lampu merah, hijau dan kuning pasti kita temui mereka yang bekerja dengan menjual koran. Yap, kalian pasti pernah menemui mereka, dan mereka pasti pernah menawarkan koran-koran yang mereka pegang untuk kalian beli. Pernah kah?

Gambar diunduh dari Google*

Kalau sedikit saja kita membuka pikiran dan perasaan, kita pasti membeli satu koran mereka. Entah memang ingin membacanya, atau sekedar ingin melariskan jualan mereka. Kenapa? Karena sesungguhnya mereka itu menjaga diri mereka dari perilaku mengemis dan meminta-minta. Marilah, kita membeli koran mereka, yang biasanya dapat kita beli dengan harga Rp 2.000,-, jangan memberi mereka uang cuma-cuma tanpa mengambil koran mereka, karena hal itu saja kita menganggap mereka sebagai pengemis. Marilah, kita lebihkan harga jualan mereka, jika harga satu korannya Rp 2.000,- maka kita bisa lebihkan menjadi Rp 3.000,- atau Rp 5.000,- atau berapa rupiah pun yang kalian ikhlas untuk membelinya. Kita tidak pernah tau, akan mereka gunakan untuk apa lebihan uang yang kita berikan. Mungkin mereka tabung, mereka belikan makan, mereka berikan untuk orang tua, atau untuk hal lainnya yang tidak pernah kita ketahui. Semoga saja hal positif. Jadi, mulailah dari sekarang :)

Hal serupa juga berlaku pada mereka yang berjualan keliling, baik berjalan atau berkendaraan, baik jualan mereka makanan atau barang lainnya. Belilah, walau kalian tidak membutuhkannya. Bukan bermaksud untuk mubazir, tapi kita bisa memanfaatkan apa yang kita beli dari mereka.


3. Mereka Yang Berjalan, Berikan Tumpangan

Gambar diunduh dari Google*

Jika menyusuri jalanan dengan kendaraan, kita mungkin pernah melihat ada saja seseorang yang berjalan. Baik itu anak muda, orang tua, laki-laki atau pun perempuan. Maka berilah mereka tumpangan. Kita bisa memilih dan memilah mana pejalan kaki yang membutuhkan tumpangan kita. Seperti ibu-ibu yang membawa barang atau menggendong anaknya, kakek yang berjalan bungkuk, atau mereka yang menurut kita perlu diberikan tumpangan dengan tetap memperhatikan tata tertib berlalu lintas yang benar.


4. Mereka Yang Bermasalah, Maka Bersabarlah

Kecelakakaan, penjambretan, pencurian, atau tindak kejahatan lainnya di jalanan yang kita temui, hendaknya kita bersabar. Kita manusia, kita dengan berbagai macam profesi, jangan mudah terprovokasi untuk menghakimi mereka yang terlibat musibah, mereka yang menjadi pelaku kejahatan di jalanan. Kita tidak dibenarkan untuk memukuli penjambret yang tertangkap secara masal, kita tidak diperbolehkan secara hukum untuk mengeroyok pelaku pencurian kendaraan bermotor, kita tidak bisa melakukan penghakiman dengan kekerasan tanpa akal sehat dan hati nurani.

Gambar diunduh dari Google*

Kita adalah manusia, makhluk Tuhan yang dianugerahi akal dan hati untuk dapat menilai mana yang baik dan buruk, mana yang seharusnya dan tidak seharusnya. Kita dibekali ilmu dan diajarkan adab, sehingga hal itu yang menjadikan kita berbeda dengan binatang. Jika kita asal main hakim sendiri, hewan pun mampu melakukannya !!! Bahkan kita sering kali menemui manusia-manusia yang lebih hina dan lebih kejam daripada binatang. Apakah kalian termasuk salah satu dari mereka? Bagaimana kalau pelaku tersebut adalah salah satu kerabat, teman, sahabat atau orang yang kita kenal? Berubahlah, wahai sahabat !!! Kita tidak pernah tau apa yang menyebabkan mereka melakukan tindakan kriminal tersebut.


5. Bersedekah Untuk Mendapat Berkah

Banyak orang-orang yang kita temui tidak memiliki apa yang kita miliki. Kita mempunyai banyak hal, tetapi sebagian mereka yang di jalan sangat kekurangan. Aku pernah melihat seorang anak perempuan yang sedang berjalan di trotoar, pakaiannya lusuh, badannya gelap karena dipenuhi debu jalanan, dan TANPA SANDAL !!! Kemudian aku melihat ada bapak-bapak yang mungkin umurnya 40 tahun jika dilihat dari perawakannya, berjalan bersama anak gadisnya yang jika aku lihat dari wajahnya masih bersekolah di SMP. Bapak tersebut berjalan menghampiri anak perempuan itu dan berbicara sesuatu kepada anak gadisnya, lalu mengambil sendal anaknya dan memberikannya kepada anak perempuan yang lusuh tersebut. Kemudian bapak itu pergi meninggalkannya dengan menggendong anak gadisnya.

Gambar diunduh dari Google*

WOW !!! Pernahkah kalian mendapati peristiwa serupa? Ataukah kalian pernah bersedekah kepada mereka yang kekurangan dan lebih membutuhkannya daripada kita? Jujur saja, aku pun belum pernah melakukannya sebelum melihat kejadian itu. Aku tersentak, aku juga malu kepada diriku sendiri. Bagaimana mungkin aku tidak melihat kebaikan kecil di depanku? Mungkin kah kalian juga?

Aku juga berpikir bahwa jika kita mau membuka mata dan kepedulian kepada sesama untuk memberikan sedekah, dalam bentuk apa saja, maka kita akan menikmati indahnya kepedulian. Berpikirkalah jika kita memiliki Rp 50.000,- dan bersedekah dengan membelikan mereka yang dibutuhkan sebesar Rp 30.000,- maka jangan kalian hitung akan berkurang Rp 20.000,- TAPI hitunglah akan bertambah menjadi Rp 500.000,- karena kita tidak pernah tau kebaikan apa yang akan kita dapatkan dari Tuhan, jika kita mau dan ikhlas serta bersabar. Mulailah untuk berpikir tanpa pamrih :)


Mungkin ini lah yang dapat aku sharing dengan kalian, jika nanti aku teringat sesuatu dan mendapat ilham baru, nanti bisa diupdate lagi. Atau jika teman-teman ada yang ingin menambahkan, silakan loh. Dengan senang hati aku akan menghargainya. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan, aku menulis ini bukan untuk berceramah atau menyindir salah satu pihak, tapi aku hanya ingin berbagi. Semoga bermanfaat ya :)

*Gambar hanya ilustrasi, mohon maaf jika ada yang tidak berkenaan


Writen by : Adetya M. Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar