Like Us

Jumat, 07 November 2014

Hai Nesfu, Hai Desi



#Day18 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Kakak-Adik

Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Saya seorang kakak dari dua orang adik. Adik pertama saya adalah Mochammad Nesfu Wahidiea Noor lahir pada tanggal 19 Februari 1992 yang saat ini sedang kuliah di Stikes Aisyiah Yogyakarta prodi Fisioterapi. Saya dan Ipu, begitu panggilan akrab dia, saling bergerilya dalam memperebutkan perhatian Mama dan Papa. Pada akhirnya, saya lebih dekat dengan mama dan Ipu lebih dekat dengan papa. Namun tidak jarang kami melakukan gencatan senjata untuk mencapai satu tujuan yang sama. Ipu memang memiliki postur tubuh yang lebih besar daripada saya, sehingga setiap orang yang tidak mengenal kami, menganggap saya adalah adik dari Ipu. Mungkin juga karena wajah saya yang baby face alias awet muda (Hanya Selingan Canda. Hehehe). Kami tidak memiliki waktu bersama yang banyak saat SMP dan SMA karena saya selalu sekolah di luar kota dan pulau sedangkan Ipu lebih banyak menghabiskan waktunya di kota kelahiran kami. Dan ketika saya sudah menyelesaikan studi S1 Psikologi di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, saya memutuskan untuk pulang ke Kalimantan Selatan, bekerja dan meniti karir di sana. Sekarang giliran Ipu yang pergi dari Kota Hutan dan Tambang untuk kuliah di Yogyakarta. Kami pun bertukar dimensi, lagi.

Adik kedua saya adalah Desi Rahma Aulia. Seorang gadis kecil kelahiran 28 Desember 2004 yang saat ini sedang duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Kota Kandangan 1. Desi adalah panggilannya sehari-hari. Dia seorang gadis jangkung untuk ukuran anak seusianya, 9 tahun. Bahkan Desi merupakan anak paling tinggi di kelasnya. Mungkin karena pergaulan di lingkungan rumah banyak anak laki-laki dan sepupu seumuran Desi juga laki-laki semua, Desi tumbuh menjadi anak yang tomboy. Dia tidak menyukai Barbie, tidak ingin memakai pakaian anak gadis seusianya karena dia lebih suka memakai celana jeans dan kaos, dia juga tidak memiliki mainan yang umumnya dimiliki oleh anak perempuan karena dia lebih memilih untuk dibelikan pistol mainan, mobil-mobilan, dan sepeda gunung. Semenjak saya memutuskan untuk bekerja di Kalimantan Selatan tahun 2014, saya akhirnya memiliki banyak waktu bersama Desi, dan Ipu yang menimba ilmu di Yogyakarta meninggalkan Kalimantan Selatan sejak tahun 2013. Saya sangat menyayangi kedua adik saya, meski kami jarang memiliki waktu bersama. Saya berusaha untuk menjadi kakak yang baik untuk mereka meskipun kadang saya merasa saya bukanlah seorang kakak yang baik. Dan yang saat ini bisa aku lakukan adalah menyayangi, menjaga, melindungi dan memastikan mereka bahagia. Salam kasih untuk para kakak dan adik di Jogja, Indonesia dan seluruh dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar