Like Us

Sabtu, 01 November 2014

Senyum di Teras Rumah

#Day12 #SehariMenuliSatu #SwaragamaFM
Tema : Senyum

Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak masih Sekolah Dasar, aku sudah terbiasa hidup terpisah dari ayah dan ibu. Aku bersekolah, dan kedua orang tua ku bekerja. Ayahku bekerja sebagai pedagang, berangkat menjajakan dagangan sebelum adzan subuh memanggil dan pulang ketika aku sudah terlelap. Ibu adalah sosok guru yang kuat, ibu pulang seminggu seminggu sekali karena sekolah tempat ibu mengajar terletak di seberang daratan kotaku, Kandangan, salah satu kota di Kalimantan Selatan. Aku menjadi mandiri. Aku pernah tinggal bersama nenek, paman, bahkan aku lebih sering tinggal sendiri baik di asrama sewaktu SMP dan menyewa kos seorang diri sejak SMA hingga kuliah di Yogyakarta.

Waktu bersama ayah dan ibu sangat jarang aku dapatkan. Semakin aku dewasa, semakin jarang pula waktu bercengkrama bersama. Dari seminggu sekali menjadi setahun sekali. Tetapi kekosongan itu dapat terhapus dalam satu hari yang aku selalu nanti, yaitu ketika jadwal kepulanganku tiba. Aku selalu menantikan raut wajah ayah dan ibu yang menungguku di teras rumah. Tubuh yang semakin tua dan uban yang mulai tumbuh di antara rambut mereka. Aku selalu berdebar menanti momen itu. Momen saat aku melihat guratan senyum di bibir ayah dan ibu, merekah sangat indah yang bahkan membuatku meneteskan air mata. Selalu. Peluk dan cium ayah ibu membuat jiwa ini berbunga, raga ini semakin tegar dan lihatlah, senyum mereka tetap sama, menebarkan senyum penuh kasih sayang. Kebahagiaan menyelimuti kekosongan waktu yang terlewatkan tanpa kehadiran ayah dan ibu di sisiku. Ya, aku selalu menanti waktu kepulanganku ke rumah, untuk melihat senyum indah mereka di teras rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar